Beras Picu Ancaman Inflasi

Beras Picu Ancaman Inflasi
Beras Picu Ancaman Inflasi
Untuk produksi jagung, BPS meramalkan pada tahun ini bakal turun 935,39 ribu ton (5,1 persen) dibanding 2010. Produksi jagung pada 2011 akan mencapai 17,39 juta ton pipilan kering, turun dibandingkan 2010 yang sebesar 18,33 juta ton pipilan kering. Sedangkan kedelai, produksinya diproyeksikan sebesar 819,45 ribu ton biji kering, atau turun 87,59 ribu ton (9,66 persen) ketimbang produksi tahun lalu yang sebanyak 907,03 ribu ton biji kering.

Sementara itu, Menkeu Agus Martowardojo mengatakan, tingkat inflasi saat ini masih dalam kisaran perkiraan pemerintah. Meski demikian, pihaknya tetap mewaspadai harga-harga komoditas internasional maupun dalam negeri yang bakal terpengaruh Puasa dan Lebaran. ”Keterbatasan infrastruktur yang menghalangi pasokan barang juga menjadi perhatian pemerintah. Kita lakukan kajian dari laporan BPS,” katanya.

Dia menjelaskan, tahun ini, pemerintah memproyeksikan inflasi berada di level 6 persen atau lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 6,96 persen. Pemerintah juga bakal terus bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi, termasuk di antaranya pengendalian BBM yang berpotensi menyebabkan inflasi.

Sementara itu, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudi Sadewa memperkirakan inflasi pada bulan ini masih akan tinggi. Selain karena biaya pendidikan, inflasi juga ditopang Puasa dan Lebaran. Meski cenderung naik, Purbaya optimistis inflasi year on year masih bisa dijaga di bawah 6 persen. (sof/fat/lum)

JAKARTA – Tekanan harga kebutuhan pokok mulai meningkat pada pekan keempat Juni. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan lalu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News