Beras Picu Ancaman Inflasi
Sabtu, 02 Juli 2011 – 04:37 WIB
JAKARTA – Tekanan harga kebutuhan pokok mulai meningkat pada pekan keempat Juni. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan lalu mencapai 0,55 persen, mengakhiri siklus deflasi dan landainya inflasi selama tiga bulan terakhir. ”Beras memberi sumbangan inflasi terbesar. Dari inflasi 0,55 persen, beras memberi kontribusi 0,07 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan di Kantornya, Jumat (1/7) . BPS juga menyatakan jumlah produksi padi pada 2011 diperkirakan meningkat sebesar 2,4 persen atau mencapai 68,47 juta ton dibanding pada 2010. Disamping itu, kenaikan juga terjadi pada indeks nilai tukar petani (NTP) secara keseluruhan.
Dia menjelaskan, inflasi tahun kalender mencapai 1,06 persen, sedangkan laju inflasi year on year menjadi 5,54 persen. ”Meskipun inflasi Juni lebih tinggi dibanding Mei, namun posisinya lebih rendah dibanding tahun lalu. Dengan demikian, secara year on year bisa di bawah 6 persen,” ujar Rusman.
Baca Juga:
Untuk inflasi inti, Rusman mengkhawatirkan tren yang terus meningkat. Meski belum menyentuh 5 persen, laju komponen inflasi inti Juni tercatat sebesar 0,33 persen, tahun kalender 1,91 persen, dan secara year on year 4,63 persen.
Baca Juga:
JAKARTA – Tekanan harga kebutuhan pokok mulai meningkat pada pekan keempat Juni. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan lalu
BERITA TERKAIT
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi