Beratap Rumput Hidup, Bisa Tampung 10 Ribu Pengunjung
Kamis, 26 Agustus 2010 – 08:08 WIB
Perpustakaan UI yang dikerjakan sejak Juni 2009 itu dirancang sebagai gedung ramah lingkungan (eco friendly) terbesar di dunia. Luas bangunan keseluruhan 30 ribu meter persegi dan merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada 1986-1987. Bangunan itu berdiri atas sokongan dana pemerintah dan kalangan industri dengan anggaran sekitar Rp 110 miliar.
Prof Emirhadi mengatakan, gedung perpustakaan tersebut dirancang dengan konsep sustainable building bahwa kebutuhan energi menggunakan sumber?terbarukan, yakni energi matahari (solar energy). Selain itu, di dalam gedung pengunjung dan pegawai tidak boleh membawa tas plastik untuk wadah. Area bangunan ramah lingkungan itu bebas asap rokok, hemat listrik, air, dan kertas.
Walaupun 60 persen bangunan tersebut ditimbun lapisan tanah dan rumput, ketika Jawa Pos berkeliling di dalam gedung, kondisi ruangan tidak gelap. Sebab, di antara punggung rerumputan itu terdapat jaringan-jaringan selokan yang di sampingnya terdapat kaca tebal bening selebar 50 sentimeter. Selokan itu untuk mengalirkan air hujan ke tanah resapan, sedangkan fungsi kaca sebagai sistem pencahayaan.
"Punggung rumput ini mereduksi fungsi alat pendingin udara sampai 15 persen," ujar guru besar yang juga menjabat sekretaris Tim Penataan Lingkungan Kampus (TPLK) UI tersebut.
Indonesia akan memiliki landmark baru. Yakni, berupa perpustakaan ramah lingkungan di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Pertengahan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor