Berbagi Kisah Menginspirasi dari 3 Sosok Generasi Milenial
“Di Instagram saya isinya wayang semua, saya coba mengakses media sosial yang disukai anak muda,” lanjut Gibran.
Hal yang menarik bagi Gibran, dalam cerita pewayangan tidak ada karakter yang sempurna.
“Dasamuka atau Sengkuni yang diasosiasikan dengan sifat-sifat jahat pun saya sukai, tidak ada yang baik seluruhnya ataupun bengis seluruhnya,” ungkap Gibran.
Sosok anak muda yang paling menyedot perhatian adalah Arifin yang meraih jabatan wakil bupati pada usia 25 tahun.
“Benar kata Pak Ahok, menjadi pejabat itu artinya mendaftar jadi pembantu rakyat banyak,” kata Arifin.
Sebagai pembantu, lanjut Arifin, harus bertanya kepada juragan apa yang diinginkan. “Lewat musrenbang, buat prioritas pembangunan,” tutur Arifin.
“Bagaimana meyakinkan warga tentang politik kekuasaan, saya sudah bergerak dua tahun sebelumnya,” kisah Arifin tentang upayanya maju ke pentas Pilkada bersama calon Bupati Emil Dardak.
“Saya membuat demplot, pertanian organik, mendorong petani membentuk koperasi, membuat festival nelayan,” ungkap Arifin. Semua terukur melalui survei, kata Arifin.
“Apa yang saya kerjakan sebelumnya tidak membawa dampak besar bagi Indonesia,” kata Rama Raditya saat mulai menceritakan kisahnya.
- Kaesang Belum Cukup Umur Maju Pemilihan Gubernur
- Grace Natalie PSI Dapat Tugas dari Presiden Jokowi di Pemerintahan
- Simak, Komentar Jokowi Soal Wacana Kaesang Maju Pilkada Bekasi
- Kaesang Effect: Proporsi PSI Tertinggi dalam Memenangkan Prabowo-Gibran
- Menggagas Masa Depan: Kaesang, Generasi Muda, dan Demokrasi Pasca-Pemilu
- PDIP Minta Suara PSI dan Demokrat Dinihilkan Buat Dapil Ini