Berhala Emas

Oleh: Dahlan Iskan

Berhala Emas
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Setelah Trump kalah dari Joe Biden di Pemilu lalu, paguyuban konservatif segera mengadakan Kongres. Di Orlando itu. Untuk membicarakan masa depan ideologi konservatif.

Tepatnya: bagaimana bisa menang Pemilu 2024.

Tiga dari empat hari Kongres itu dipenuhi dengan parade pidato. Tokoh-tokoh konservatif tampil. Yang kemarin-kemarin terlihat anti-Trump dicoret dari daftar penceramah.

Tapi dari seluruh penceramah itu hanya satu yang paling ditunggu: pidato Donald Trump. Karena itu Trump ditampilkan di hari terakhir Kongres. Itulah pemunculan pertama Trump setelah lengser dari Gedung Putih.

Dari berbagai media yang saya monitor isinya jelas: Trump masih menganggap dirinya sebagai masa depan konservatif.

Artinya ia akan dengan mudah terpilih sebagai calon presiden dari Partai Republik.

Gaya pidato Trump sendiri masih sama: bombastis. "Biden sudah terbukti sebagai presiden terburuk dalam sejarah Amerika," ujarnya.

Ia kecam habis kebijakan Biden. Di segala bidang. Mulai tentang imigrasi, tentang tembok perbatasan dan apa saja. Termasuk Biden itu ia nilai terlambat dalam membuka kembali sekolah.

Pemasangan patung emas di arena Kongres itu sendiri sudah menjadi indikasi pemujaan pada Trump

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News