Berharap Gaji Jutaan, Reni Honorer K2 Sempat Ingin jadi TKW

Berharap Gaji Jutaan, Reni Honorer K2 Sempat Ingin jadi TKW
Massa Honorer K2 menggelar aksi damai di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (30/10). Mereka menuntut agar diangkat menjadi PNS. Foto : Ricardo

jpnn.com - Ada tenaga Honorer K2 yang tidak lulus tes PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) tahap I, saat ini merasa cemas. Mereka khawatir tidak ada lagi tes PPPK tahap II dari jalur honorer K2.

Mereka juga gundah karena kawan-kawannya yang lolos seleksi PPPK tidak lama lagi akan menikmati status sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara). Bisa menikmati gaji pokok mininal Rp 2,9 juta.

Angka yang cukup besar karena belasan tahun honorer K2 bekerja, ada yang dibayar hanya Rp 150 ribu per bulan.

"Nasib kami bagaimana ya? Bisa tidak ya jadi aparatur sipil negara? Kami enggak ngoyo jadi PNS. Jadi PPPK enggak apa-apa, asalkan bisa dapat gaji jutaan," kata Sunandar, Koordinator honorer K2 Kabupaten Pati kepada JPNN.com, Sabtu (18/1).

Guru Pendidikan Agama Islam ini pernah ikut tes PPPK tahap I tetapi tidak lulus. Dia juga sudah memiliki sertifikat pendidik (Serdik).

Terkadang Sunandar merasa Serdik yang dimilikinya tidak memberikan keuntungan baginya. Sebab, saat tes PPPK, Serdik itu tidak mampu menambah point buatnya.

"Saya dan kawan-kawan semakin kehilangan arah. Mudah-mudahan, rekrutmen PPPK nanti kami bisa lulus. Kalau yang enggak mau ikut, wis biarkan saja. Saya sudah pusing, lobi sana-sini hasilnya nihil," keluhnya.

Perjuangan mendapatkan status PNS diakui Sunandar membuat dia seperti orang linglung karena tekanan psikologis.

Ada tenaga honorer K2 sangat berharap pemerintah membuka seleksi PPPK tahap kedua, karena untuk menjadi PNS teramat susah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News