Berharap Pelatih Baru Mampu Perbaiki Peringkat Klasemen

Berharap Pelatih Baru Mampu Perbaiki Peringkat Klasemen
Pelatih PSMS Medan Peter Butler. Foto: pojoksatu

jpnn.com, JAKARTA - PSMS Medan dan PSIS Semarang, dua tim promosi Liga 1, mengalami masa yang berat. Debut mereka terseok-seok hingga lebih dari separuh musim. Hingga pekan ke-20, kedua tim tersebut masih betah berada di dasar klasemen.

Lain halnya dengan Persebaya Surabaya. Tim berjuluk Green Force itu memang tidak berada di zona degradasi. Saat ini mereka bercokol di peringkat ke-13. Namun, ini bukan jaminan. Sebab perolehan poinnya hanya selisih empat angka saja dari zona merah.

Performa buruk membuat jabatan pelatih menjadi korban. PSMS Medan memecat Djajang Nurdjaman, semantara Alfredo Vera mengundurkan diri dari Persebaya.

Tapi, PSIS masih tetap mempertahankan Vincenzo Alberto Annese. Sebelum kompetisi dimulai pun, Mahesa Jenar sudah memecat pelatih Subangkit.

Sebagai pengganti Djanur -sapaan akrab Djajang Nurdjaman- PSMS pun memilih Peter Butler, yang sebelumnya melatih Persipura Jayapura. Bersama Butler, performa PSMS tidak berubah banyak. Dalam lima pertandingan, Ayam Kinantan sekali menang, sekali seri, dan sisanya kalah.

Sekretaris PSMS Medan Julius Raja mengakui Butler mampu mengangkat performa tim. Ia mengatakan sejak dilatih Butler, PSMS akhirnya bisa mencuri poin diluar kandang. Hal itu terjadi ketika menahan imbang tanpa gol Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul (12/8)

Jika sebelumnya target PSMS Medan bisa masuk 10 besar klasemen, kali ini mereka lebih realistis. Apalagi pernampilan Legimin Raharjo dkk masih belum stabil.

“Kami telah melakukan evaluasi dan akhirnya mengganti pelatih. Kami berharap dengan pelatih baru bisa meloloskan tim dari zona degradaasi. Dengan begitu, kami tetap bisa bertahan di Liga 1,” ungkap Julius.

PSMS Medan dan PSIS Semarang sama-sama berada di dasar klasemen sementara Liga 1 2018, sedang Persebaya tak jauh dari zona merah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News