Berharap tak Ada Lagi Titipan dalam Seleksi Calon Polisi

Berharap tak Ada Lagi Titipan dalam Seleksi Calon Polisi
Wakapolda Brigjen Pol Amrin Rimico menandatangani pakta integritas perekrutan calon anggota Polri tahun 2017 di lapangan upacara Mapolda Kalbar, Senin (17/4) sore. Foto: IGK YUDHA DHARMA/Rakyat Kalbar/JPNN.com

“Pengelolaan sumber daya manusia merupakan kunci utama dari reformasi internal Polri yang hulunya adalah proses rekrutmen,” kata Parimin.

Ada beberapa poin yang menjadi perhatian terkait pelaksanaan pendidikan anggota Polri. Dari tahun-tahun sebelumnya, ada kasus peserta meninggal saat pelatihan fisik.

Kemudian ada juga peserta didik wanita yang dalam kondisi hamil, lalu peserta dengan status sudah menikah. “Para pelanggar itu akan dikeluarkan secara tidak hormat,” tegasnya.

Ada juga peserta didik yang kesehatannya terganggu, sehingga terpaksa mengundurkan diri. Bahkan masih ada ditemukan peserta didik yang menggunakan ijazah palsu.

“Tentu hal ini menjadi perhatian penting bagi Polri dalam melakukan pengawasan terhadap proses rekrutmen,” jelas Parimin.

Ditekankan bahwa rekrutmen calon anggota Polri harus transparan, sehingga menelurkan anggota yang berintegritas tinggi.

Sedangkan oknum-oknum yang berusaha memanfaatkan rekrutmen ini untuk kepentingan tertentu akan ditindak tegas. Pelanggaran disiplin dan kode etik profesi Polri masuk dalam pelanggaran pidana.

Termasuk yang dilakukan anggota Polri berkaitan dengan rekrutmen. “Hal ini akan memberikan konstribusi negatif terkait kepercayaan masyarakat kepada Polri,” ungkap Parimin.

Ribuan remaja mengenakan kemeja putih dan celana hitam berdatangan ke lapangan Mapolda Kalimantan Barat sejak pukul 13.15 WIB, Senin (17/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News