Berhasil Mengembangkan UMKM di Indonesia, CBI Berbagi Pengalaman dengan NBI Nepal

Dengan memaparkan studi kasus UMKM di Indonesia, LPIP menargetkan program studi banding tersebut dapat memberikan inspirasi dan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana penerapan sistem kredit skoring sebagai salah satu alat manajemen risiko, bisa mengakselerasi inklusi keuangan dan pengembangan UMKM di Nepal.
Ronald T. Andi Kasim selaku Komisaris Utama CBI dalam kesempatan yang sama mengatakan pihaknya berharap best practice bisa bermanfaat untuk membantu para top management mengambil keputusan yang prudent dan strategis dalam menganalisa risiko dan pemantauan kredit debitur.
"Misi prioritas CBI adalah berfokus pada konsumen (customer-centric), dengan menghadirkan produk, layanan dan informasi yang inklusif, akurat dan reliable bagi perusahaan atau individual," ujar Ronald.
Dengan demikian, CBI bisa membantu para anggota menjangkau dan mendukung lebih banyak UMKM Indonesia untuk berkembang.
Agus Subekti selaku Direktur Utama CBI menambahkan salah satu bentuk komitmen pihaknya sebagai biro kredit di Indonesia adalah mengedepankan edukasi, fasilitasi dan advokasi dalam memberikan layanan informasi perkreditan.
"Berkat LPPI, program edukasi kami bisa menjangkau audiens luar Indonesia yang antusias untuk mengetahui bagaimana produk dan layanan kami dapat membantu memajukan UMKM Indonesia," ujar Agus. (flo/jpnn)
Indonesia mempunyai lebih dari 50 juta pelaku UMKM yang mewakili 97 persen dari semua badan usaha.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Bea Cukai Dukung UMKM di Bekasi dan Makassar Tembus Pasar Ekspor Lewat Kegiatan Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM