Berhubungan Badan Sebelum Dibunuh

KUPANG-Sunartin,48, penghuni Blok Jitro kamar nomor 24 Karang Dempel (KD) Kupang, yang ditemukan tewas di dalam kamarnya sekira pukul 10.00 Wita, Sabtu,(25/2) lalu. Tim dolter dari RS Bhayangkara Kupang, melakukan otopsi terhadap jasat korban, di ruang Inslatalisi Pemulasaran Jenash RUSD Prof W.Z yohannes Kupang.

Dokter Polisi Muhamat Irmanto usai melakukan otopsi kepada wartawan mengatakan, dari hasil otopsi yang dilakukan, diketahui jika korban dibunuh setelah melakukan hubungan intim. Pasalnya di alat kelamin korban terdapat cairan sperma. "Ada sperma di kemaluanya, jadi pasti setelah berhubungan badan baru dibunuh," ujar Irmanto.

Ia mengatakan, proses otopsi dilakukan kurang lebih dua jam yaitu, mulai dari pukul 20.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita, tim otopsi melakukan otopsi secara menyeluruh. Dari hasil otopsi tim menemukan sejumlah luka sayat pada tubuh korban, luka yang mengakibatkan korban merenggang nyawa adalah terdapat luka sayat pada bagian leher, hingga menutuskan saluran pencernaan.

Luka tersebut sedalam kurang lebih tujuh senti, akibanya leher korban nyaris putus. Selain itu juga terdapat beberapa luka pada bagian dagu kiri atas, bahu kanan, pergelangan kedua tangan serta jari-jari kedua tangan korban. "Saat pelaku mau bunuh ada perlawan dari korban, karena dijari kanan dan kiri juga ada luka sayat, dia (korban-red) dibunuh pakai bendah yang cukup tajam, karena dari luka-luka ada yang kita lihat benda yang dipakai, untuk bunuh dia sangat tajam," jelas Irmanto.

Untuk diketahui korban pertama kali ditemukan Sagiana,50, penghuni kamar nomor 29, yang pagi itu hendak bertandang ke kamar korban. Saat itu, menurut saksi mata itu, didapati pintu kamar korban dalam kondisi terbuka, sehingga dirinya mencoba mengecek korban ke dalam, namun mendapati korban dalam kondisi mengenaskan dan sudah tidak bernyawa lagi. Sagiana pun berteriak memanggil teman-temannya yang lain, dan memberitahukan kondisi Sunartin.