Beri Solusi Jika Motor Dilarang Lintasi Bundaran HI-Harmoni

Jangan Asal Melarang

Beri Solusi Jika Motor Dilarang Lintasi Bundaran HI-Harmoni
Foto: dokumentasi Jawa Pos

jpnn.com - Pro-kontra masih menyelimuti rencana larangan motor masuk ke Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI). Sebagian pengamat transportasi menganggap rencana itu tidak akan menyelesaikan masalah kemacetan di ibu kota.

* * *

HELMI langsung menggerutu saat mendengar pemprov akan melarang motor masuk ke kawasan Bundaran HI. Maklum, jalur tersebut adalah rute menuju kantornya. Setiap hari dia melewati jalan itu.

Dia menganggap larangan tersebut terlalu mengada-ada. Sebab, pemprov tidak memberikan alternatif lain kecuali naik bus Transjakarta. Padahal, kondisi bus tersebut sangat tidak nyaman. Penumpang sering berdesak-desakan. Copet dan aksi kriminal lain masih sering terjadi di dalam busway. ’’Jangan asal buat kebijakan, pikirkan solusinya dulu,’’ ujarnya kesal.

Ya, kebijakan itu memang memicu polemik. Rencananya, larangan tersebut diberlakukan mulai pertengahan Desember. Namun, suara-suara sumbang terus terdengar. Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Irvan Prawira menjelaskan, pemilihan Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran HI hanya bersifat uji coba.

Kebijakan tersebut, lanjut Irvan, diambil atas dasar beberapa pertimbangan. Salah satunya, demi keselamatan pengendara roda dua. Sebab, motor tidak didesain untuk perjalanan jarak jauh. Menurut data Polda Metro Jaya, jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan motor sangat tinggi. Dari 5.959 kecelakaan yang mengakibatkan 616 orang meninggal dunia, sekitar 89 persen melibatkan kendaraan roda dua.

Selain itu, angkutan umum yang beroperasi di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran HI sudah memadai. Di kawasan tersebut, bus Transjakarta beroperasi 24 jam. Ada pula bus tingkat dan angkutan masal lain. Irvan juga mengatakan bahwa program itu sinkron dengan program jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) yang akan diterapkan pemprov. Polisi juga menganggap jalan alternatif bagi pemotor cukup memadai. ”Nanti di semua jalan protokol diberlakukan larangan yang sama. Kendaraan roda dua dilarang masuk,” ujarnya kepada Jawa Pos.

Irvan membenarkan program itu membuat arus lalu lintas di jalan-jalan alternatif lain padat. Antara lain, Jalan Budi Kemuliaan, Agus Salim, Tugu Tani, Sarinah, Tanah Abang, Abdul Muis, dan Bendungan Hilir. Namun, pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi. Misalnya, menyiagakan lima hingga sepuluh polisi di setiap titik rawan macet. ”Kami juga akan mendirikan pos-pos pemantau di setiap lampu merah di jalan-jalan alternatif itu,” terang dia.

Pro-kontra masih menyelimuti rencana larangan motor masuk ke Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI). Sebagian pengamat transportasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News