Berita Duka, Ahmat Yamani Meninggal Dunia, Kondisi Jarinya Menghitam

Berita Duka, Ahmat Yamani Meninggal Dunia, Kondisi Jarinya Menghitam
Seorang pria di Palangka Raya tewas disambar petir Korban sambaran petir saat berada di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya, Kamis, (9/1/2020). Foto: ANTARA/Dokumentasi Pribadi

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Ahmat Yamani (26), warga Jalan Mangku Raya Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, meninggal dunia, Kamis (9/1) tepatnya sekitar pukul 17.30 WIB.

Jasadnya ditemukan di tempat pengerjaan jembatan titian kayu proyek Dinas Kehutanan provinsi. Korban diduga tewas tersambar petir.

"Jasad korban sudah dievakuasi," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Jaladri Dwi Tunggal, Kamis.

Kronologis kejadian, korban bersama ayahnya bernama Mawardi (60) dan kakaknya bernama Anang Aprianto (33), sedang bekerja membuat jembatan atau titian kayu milik Dinas Kehutanan Kalteng.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Mawardi mengajak pulang, namun korban dan kakaknya masih bertahan, hingga akhirnya sekitar pukul 17.00 WIB terjadi hujan deras disertai petir.

Korban dan kakaknya berteduh di bawah tenda terpal warna biru yang dijadikan tempat berteduh, sekaligus tempat penyimpanan genset. Selesai bekerja keduanya mematikan mesin genset yang dipakai untuk menyalakan mesin ketam kayu.

Sesaat setelah mesin genset listrik mati dan ditutup oleh korban menggunakan kain, dengan posisi korban serta kakaknya saling berhadapan dan mesin berada di antara mereka, tiba-tiba korban tersambar petir langsung mengenai tangannya. Korban langsung tertelungkup sedangkan saksi sedikit terlempar ke kanan.

"Selanjutnya kakaknya membantu korban dengan menelentangkannya dan memberikan nafas bantuan serta air minum, namun korban tidak menunjukkan reaksi," jelasnya.

Ahmat Yamani (26), warga Jalan Mangku Raya Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, meninggal dunia, Kamis (9/1) tepatnya sekitar pukul 17.30 WIB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News