Berkat Novel-Film Eat, Pray, Love, Ketut Liyer Kewalahan Layani Turis Asing
Dapat Rp 6 Juta Per Hari, Mulai Berani Kredit Mobil
Jumat, 25 November 2011 – 00:11 WIB
Atas kedatangan Coby, Liyer mengaku sangat berbahagia. Tak lama berselang tangan kanan Liyer meraih telapak tangan kiri Coby, setelah sebelumnya meminta izin terlebih dahulu. "You will get married soon," ucap Liyer lantas tersenyum.
Dengan wajah kaget, Coby kemudian bereaksi dan mengatakan bahwa itu terlalu cepat. Dia merasa belum waktunya menikah karena masih muda. "No! It's so early," Coby berusaha membantah. Dari jarak sekitar lima meter, teman-temannya yang duduk sambil menyaksikan adegan itu tampak terkekeh.
Begitulah salah satu cara Liyer meramal pasiennya. Belakangan, setelah populer lewat buku dan promosi film yang melibatkan namanya, pria yang mengaku usianya 98 tahun -meski menurut keluarganya 95 tahun- itu ramai dikunjungi orang. Mereka berharap mendapatkan sesuatu yang sama, bahkan lebih dari apa yang didapatkan Elizabeth Gilbert.
Sebelumnya, Elizabeth memang menulis bahwa Liyer berjasa besar dalam pemulihan psikisnya sampai akhirnya menemukan kembali perasaan cinta. Padahal, dia sudah cukup putus asa pasca menjanda, sehingga tidak peduli lagi pada penampilan.
Gara-gara namanya ditulis di dalam novel terkenal berjudul Eat, Pray, Love, sosok Ketut Liyer didatangi para tamu di rumahnya di kawasan Ubud, Bali.
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor