Berkomitmen Jaga Lingkungan, GSK Bakal Restorasi 2.500 Hektar Mangrove Indonesia

Restorasi mangrove di Indonesia dapat berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) secara global serta adaptasi perubahan iklim di Jawa, Indonesia.
Mangrove juga berdampak besar pada penduduk setempat, di antaranya dengan memberikan lingkungan yang lebih tahan banjir, perbaikan ekosistem ikan lokal, dan kualitas air serta dapat berkontribusi pada kesehatan dan mata pencaharian masyarakat setempat.
"Untuk mengatasi penyakit, kami percaya bahwa kami perlu mengambil tindakan untuk berkontribusi pada alam dan iklim," tegas Claire.
Dia menjelaskan proyek itu juga akan memberikan kontribusi penting bagi tujuan GSK dalam melindungi iklim dan alam secara global.
Proyek itu, kata Claire memilki dua tujuan yakni pengelolaan mangrove secara berkelanjutan dan mewujudkan ketahanan ekosistem, yang dicapai dengan merestorasi 2600 hektar mangrove;
"Kedua Peningkatan ketahanan sosial, ekonomi, dan kesehatan serta kapasitas adaptif masyarakat pesisir, yang dapat dicapai melalui pengembangan aktivitas yang memberikan pendapatan berkelanjutan di daerah Jawa," ungkap Claire.
Ke depannya, proyek akan berfokus pada kawasan mangrove yang berpotensi dipulihkan baik di daerah Jawa Timur maupun Jawa Barat.
"Akan disesuaikan dengan kesiapan lahan, kolaborasi dengan masyarakat setempat, dan kelayakan untuk sertifikasi karbon. Implementasi komitmen ini akan melibatkan masyarakat dalam semua aspek, termasuk pembibitan, penanaman dan pemantauan," bebernya.
GlaxoSmithKline (GSK) ikut andil dalam menekan perubahan iklim dan kerusakan alam yang merupakan bagian dari kegawatdaruratan kesehatan masyarakat.
- Wamen LH Puji Aksi Nyata Agung Sedayu & WBI Lestarikan Lingkungan Pesisir
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Hari Bumi 2025, Telkom Gelar Konservasi Lingkungan Secara Serentak di Indonesia
- PTM Capai 73%, Workshop FIA & GAPMMI Bedah Strategi untuk Hadapi Tantangan Kesehatan
- Telkom Libatkan Komunitas Lokal, UMK, & Masyarakat untuk Perubahan Bumi
- Buku 'Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?, Mengulas Tantangan Pembiayaan Energi