Berkomunikasi ke PDIP, PKB Tidak Mau jadi Korban PHP Gerindra-Prabowo

Berkomunikasi ke PDIP, PKB Tidak Mau jadi Korban PHP Gerindra-Prabowo
Direktur Eksekutif Voxpol Indonesia Pangi Syarwi Chaniago. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai wajar manuver yang dibangun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan berkomunikasi ke PDI Perjuangan.

Sebab, kata Pangi, PKB resah sosok Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin belum dipastikan menjadi cawapres pendamping Bakal Capres 2024 sekaligus Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

PKB diketahui menjadi partai yang telah meneken piagam bersama Gerindra untuk membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Saya pikir PKB juga tidak mau diberikan PHP (Pemberi Harapan Palsu, red) tidak jelas, sesuatu yang tidak jelas, walaupun mereka sudah punya piagam," kata alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu kepada awak media, Jumat (7/7).

Menurut Pangi, PKB punya alasan kuat mendorong Gus Muhaimin bisa mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024.

Pangi mengatakan Gus Muhaimin punya rekam jejak panjang di dunia politik dan punya basis Nahdlatul Ulama, sehingga PKB mendorong sosok Wakil Ketua DPR RI itu.

"Artinya, apa kurangnya Gus Muhaimin, bukan politikus kemarin siang, sudah pengalaman juga," ujarnya.

Namun, kata Pangi, Gerindra hingga kini belum memberi sinyal kuat untuk mempersilakan Gus Muhaimin menjadi cawapres pendamping Prabowo.

Keresahan yang menjadi dasar PKB membangun komunikasi ke PDIP menyambut Pilpres 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News