Berkunjung ke Pabrik Pembuat Kantong Darah Kawasumi di Thailand
Supersteril, Pengunjung Harus Kenakan Baju ala Astronot
Sabtu, 16 Juli 2011 – 21:01 WIB
Kebetulan, Senin?Kamis (11?14 Juli) lalu, Jawa Pos bersama 37 wakil Palang Merah Indonesia (PMI) diundang untuk berkunjung ke pabrik tersebut. Tujuannya, mengetahui proses pembuatan kantong darah sekaligus bertanya langsung kepada produsen soal permasalahan yang dihadapi seharai-hari dalam bekerja.
"Sebenarnya, area ini sangat restricted. Tak sembarang orang boleh keluar masuk, termasuk karyawan. Untuk pengunjung pun, kami batasi tempatnya hanya bisa melihat dari lorong," kata Aya yang selalu menemani rombongan Indonesia.
Bahkan, sebelum masuk pabrik, seluruh anggota rombongan diminta menandatangani blanko yang berisi kesediaan untuk tidak meneruskan informasi yang terbilang rahasia itu kepada orang lain. Juga, tidak mengambil gambar selama kunjungan.
Selain terlarang, area tersebut supersteril. Termasuk, terhadap wartawan yang meliput. Bahkan, kesterilannya melebihi kamar operasi. Bila masuk ke kamar operasi, untuk keperluan liputan, wartawan hanya perlu menggunakan baju steril, masker, penutup kepala berbahan kertas, dan sepatu steril. Setelah itu, para awak media bisa bebas mengambil foto yang tentunya sudah atas persetujuan pasien serta para dokter.
Tak ada yang berani main-main dengan darah yang akan didonorkan kepada pasien. Steril adalah harga mati. Tak heran bila pabrik pembuat kantong darah
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor