Berniat Lunasi Kredit Televisi
Kamis, 15 September 2011 – 06:34 WIB

Berniat Lunasi Kredit Televisi
MAKASSAR - Tangis histeris pecah di ruang Instalasi Rawat Darurat (IRD) hingga kamar Jenazah RS Wahidin, Rabu (14/9). Di RS ini, ada dua bocah dan satu pensiunan terbujur kaku, sementara di ruang sebelahnya dua warga merintih kesakitan akibat luka yang diderita.
Keluarga utamanya orang tua dan istri korban yang meninggal tidak henti-hentinya histeris melihat tubuh anggota keluarganya sudah terbujur kaku. Mereka seakan tidak percaya, anggota keluarganya yang cukup ceria itu secara mendadak pergi untuk selama-lamanya.
Rabain, nenek salah seorang korban Saldi bahkan terus meraung sambil memeluk mayak cucunya yang selama ini menghidupi dirinya serta suaminya. Rasa sedih yang dalam itu cukup wajar, apalagi bocah yang duduk di kelas II SD Kantisang Makassar ini sudah dirawatnya sejak umur delapan bulan. Tidak heran, dia menganggap bocah tersebut sebagai anaknya sendiri.
Bocah yang satu ini memang ditinggal ibunya sejak umur delapan bulan karena meninggal dunia. Sementara ayahnya, Sampe memilih merantau ke Malaysia beberapa saat setelah istrinya meninggal. Di Blok E BTN Hamzi, bocah yang satu ini tinggal di sebuah bangunan setengah gubuk bersama neneknya.
MAKASSAR - Tangis histeris pecah di ruang Instalasi Rawat Darurat (IRD) hingga kamar Jenazah RS Wahidin, Rabu (14/9). Di RS ini, ada dua bocah dan
BERITA TERKAIT
- 2 Tempat Usaha Hiburan Tanpa Izin di Sudirman Disegel, Lihat
- 2 Kapten Infranteri Tangkap Bandar Narkoba di Bima, Kolaborasi dengan Warga
- Ahmad Luthfi Minta Fatayat NU Terlibat dalam Program Kecamatan Berdaya
- Kecelakaan Beruntun Tol Semarang, Truk Tronton Terguling, Sopir Pick-up Luka-luka
- ZCorner Dorong UMKM Halal dan Pemberdayaan Mustahik
- Bandar Narkoba Diringkus Polda Kalteng Dijerat Pasal Pencucian Uang, Terancam Lama di Penjara