Berniat Mengevakuasi Korban Kelud Justru Ditantang Berkelahi
Bagi personel yang terjebak di lokasi, langsung mengajak masyarakat bersembunyi di rumah yang dianggap rawan. Dengan menggunakan kendaraan seadanya, mereka diminta agar bersembunyi di rumah maupun masjid yang atapnya dari beton. Suara dentuman pun tidak begitu dihiraukan.
Dengan cara berkeliling mengajak masyarakat bersembunyi di tempat yang dirasa aman, tim relawan meminta agar masyarakat jangan turun terlebih dahulu hingga material gunung benar-benar tidak membahayakan.
Dan dugaan tim pun memang benar. Tidak lama setelah meletus, batu material padat sebesar kepala tangan pun berjatuhan. Menghancurkan atap rumah warga. ”Kami minta agar masyarakat merapat di dinding. Karena material padat bisa terlontar ke mana-mana saat jatuh,” urai Bagyo.
Suasana mencekam pun dirasakan masyarakat. Sebagai tim BPBD, diminta agar tidak ikut panik. Harus siap menghadapi risiko apapun. Nyawa pun menjadi taruhannya untuk menyelamatkan banyak nyawa. (*/abm)
Risiko tinggi dihadapi tim relawan korban bencana Gunung Kelud. Tak hanya risiko terkena semburan abu vulkanik yang bisa merenggut nyawa, tapi juga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor