Bersihkan Debu di Kaca Depan, Brakk, Pasutri Tewas

Bersihkan Debu di Kaca Depan, Brakk, Pasutri Tewas
Kondisi mobil KT 1454 BA yang menghantam pembatas jalan di Gunung menangis, jalan poros Bontang-Samarinda. Mobil oleng akibat sopir ingin membersihkan debu di kaca depan. Foto: SATLANTAS POLRES BONTANG UNTUK KALTIM POST/jpg

Kepala Bidang Perhubungan Darat, Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Mahmud Samsul Hadi, menuturkan, salah satu faktor utama kecelakaan datang dari pengguna jalan. Meski ada faktor lain, seperti kendaraan, kondisi jalan, sampai kehendak alam. Pemegang otoritas sangat mewanti-wanti pengendara untuk selalu berhati-hati.

Pengguna jalan diimbau meningkatkan kewaspadaan dan tetap berkonsentrasi saat berkendara. “Sebelum berangkat berdoa. Pastikan fisik dan psikis pengendara fit. Jangan sampai fisik fit, tapi pikiran ke mana-mana. Itu malah bahaya,” kata dia. “Kendaraan juga harus laik. Rem pastikan tidak blong dan ban tak gundul,” lanjutnya.

Tak kalah penting, masyarakat yang hendak menempuh jalur darat diimbau untuk merencanakan waktu perjalanan. Semisal, jangan berangkat dari rumah menuju bandara dengan waktu mepet. Justru, itu membuat pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Disebutnya, itu menjadi faktor pemicu terjadinya kecelakaan. (edw/rom)


Sebuah kecelakaan tunggal kebali terjadi di Bukit Tersenyum (dulu Gunung Menangis), jalan poros Bontang-Samarinda, Kaltim, kemarin (23/6) siang.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News