BI Arahkan Bank Syariah ke Sektor Produktif

BI Arahkan Bank Syariah ke Sektor Produktif
BI Arahkan Bank Syariah ke Sektor Produktif
Strategi kedua, lanjut dia, adalah mendorong pengembangan produk-produk perbankan yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Ke tiga, BI akan berkoordinasi lebih intens dengan OJK untuk persiapan transisi 2014. Ke empat, mendorong sinergi bank syariah dan bank induk kalau bank tersebut memiliki bank induk agar tercipta efisiensi, kompetensi, meningkatkan pelayanan. "Ke lima, mendorong sosialisasi dan edukasi sektor perbankan syariah," paparnya.

Menurut Halim, strategi tersebut diperlukan untuk menggenjot kinerja bank syariah. Dia mengakui, sampai saat ini pertumbuhan perbankan syariah terus menunjukkan tren positif. "Tiap tahu, rata-rata pertumbuhan aset bank syariah mencapai kisaran 40 persen," ujarnya.

Data BI menunjukkan, hingga akhir Oktober 2012, total aset perbankan syariah di Indonesia mencapai Rp 178,6 triliun atau 4,4 persen dari total aset perbankan konvensional. Aset itu merupakan akumulasi dari 11 bank umum syariah, 24 unit usaha syariah, 156 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), dan 2.574 jaringan kantor syariah.

Bagaimana proyeksi kinerja bank syariah 2013? Halim mengatakan, BI sudah membuat proyeksi berdasar skenario pesimis, moderat, dan optimis. "Jadi, kisaran pertumbuhannya sekitar 36 - 58 persen," ujarnya.

JAKARTA - Upaya mendorong intermediasi perbankan ke sektor-sektor produktif terus dilakukan. Kali ini, Bank Indonesia (BI) menyiapkan lima strategi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News