BI Minta NIM Bank 6 Persen

Agar Bunga Kredit Turun

BI Minta NIM Bank 6 Persen
BI Minta NIM Bank 6 Persen
Sarwanto mengatakan, penguatan linkage program antara Bank Jatim (sebagai pengayom) dan BPR di Jatim melalui Apex Bank bisa mendorong BPR memberikan bunga yang lebih kecil dibandingkan saat ini. Rata-rata BPR memberikan bunga riil di atas 30 persen kepada debitur kecil. Diharapkan, jika program itu berhasil,  bunga maksimum BPR yang bisa diberikan kepada debitur berkisar 24 persen.

BI juga mendorong kerja sama BPR dengan Bank Dunia (World Bank) yang memberikan dana pembiayaan murah. "Jika BPR di Jatim bisa memperoleh dana lebih besar dari Bank Dunia, nanti BPR yang suku bunganya tinggi akan menyesuaikan," tambah Sarwanto.

  

Untuk Jamkrida, selama ini suku bunga kredit yang ditetapkan perbankan banyak dipicu masalah kepercayaan. Kalau agunan debitur dirasa masih kurang, bank juga penerapan suku bunga kredit lebih tinggi.

Data KBI Surabaya mencatat, NIM di akhir 2011 mencapai 9.52 persen atau turun ketimbang  posisi akhir 2010 yang tercatat 10,22 persen. NIM tertinggi masih disumbang bank pemerintah yang mencapai 9,87 persen. Sedangkan bank swasta mencapai 9,81 persen dan asing 3,91 persen. Total aset bank di Jatim mencapai Rp 292,82 triliun atau naik 17,3 perse daripada posisi akhir 2010 yang tercatat Rp 249,63 triliun.

SURABAYA - Tingginya margin perbankan membuat suku bunga kredit di tanah air masih tinggi. Karena itu, otoritas perbankan tanah air terus berupaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News