BI Terus Jaga Rupiah

BI Terus Jaga Rupiah
BI Terus Jaga Rupiah
BANDUNG - Derasnya aliran dana masuk atau capital inflow terus mendorong penguatan Rupiah. Namun, Bank Indonesia (BI) mencoba meredam gejolak Rupiah.

Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, selaku otoritas moneter, BI akan menjaga agar Rupiah tidak menguat terlalu tajam. Hingga sore kemarin, kurs tengah BI menunjukkan Rupiah ada di posisi Rp 8.928 per USD. "Kita terus jaga rupiah agar tidak keluar dari nilai fundamentalnya," ujarnya, Rabu (27/10).

Menurut Darmin, sepanjang tahun ini Rupiah telah menguat atau mengalami apresiasi hingga 5 persen. Namun, lanjut dia, penguatan tersebut masih lebih kecil dibandingkan penguatan mata uang negara lain di kawasan Asean, misalnya Baht Thailand yang menguat 9 - 10 persen. "Mereka memang membiarkan, kalau kita tahan agar apresiasi tidak terlalu kuat," katanya.

Darmin mengakui, derasnya aliran dana asing bisa menjadi kekhawatiran, terutama jika dana jangka pendek atau hot money tersebut hanya merupakan dana para spekulan. "Capital inflow kalau kebanyakan akan repot, apalagi kalau spekulatif," terangnya.

BANDUNG - Derasnya aliran dana masuk atau capital inflow terus mendorong penguatan Rupiah. Namun, Bank Indonesia (BI) mencoba meredam gejolak Rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News