Biaya Perawatan Dan Persinyalan PT KAI Melonjak jadi Rp 1,7 Triliun
Kamis, 20 Desember 2012 – 12:06 WIB
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) setahun ini mengalokasikan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk biaya perawatan persinyalan dan rel kereta api, dari anggaran kas internal. Lantaran besarnya biaya perawatan tersebut, PT KAI meminta pemerintah agar memberikan dana tambahan untuk biaya perawatan tersebut. Menurut hemat dia, apabila perawatan tersebut dibiayai oleh negara, maka dana yang dikeluarkan dari kas internal untuk biaya perawatan bisa dialihkan untuk meningkatkan pelayanan PT KAI kepada para pengguna jasa. "Sehingga kas kita bisa digunakan untuk peningkatan pelayanan," pungkas Ignasius.
Menurut Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan pada 2013, diperkirakan biaya perawatan persinyal dan rel tersebut mencapai Rp 1,7 triliun atau meningkat sebanyak 13,33 persen dibandingkan tahun ini. Peningkatan tersebut dipengaruhi karena semakin tua peralatan-peralatan yang harus dirawat.
Baca Juga:
"Biaya perawatan tahun ini Rp 1,5 triliun. Tahun depan 1,7 triliun. Naik karena makin tua, dan ini harus negara yang biayai," ujar Ignasius di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Kamis (20/12).
Baca Juga:
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) setahun ini mengalokasikan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk biaya perawatan persinyalan dan rel kereta
BERITA TERKAIT
- PNM Peduli Tanam Mangrove & Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024