Biaya Perjalanan Dinas Harus Dipangkas
SBY Didesak Terbitkan Inpres Penghematan Anggaran
Minggu, 16 Januari 2011 – 19:19 WIB
Karenanya Yuna juga tak menampik jika anggaran perjalanan dinas itu rawan penyimpangan, sebab berdasarkan hasil audit BPK semester I 2010, belanja perjalanan adalah belanja yang paling banyak mengalami penyimpangan. Setidaknya, sebut Yuna, pada 35 Kementerian/Lembaga ditemukan penyimpangan anggaran perjalanan dinas senilai Rp 73,5 miliar.
"Modus yang digunakan perjalanan fiktif, tiket palsu, pembayaran ganda dan kelebihan perjalanan dinas masih banyak terjadi di birokrasi. Diyakini, temuan ini masih jauh lebih besar lagi, mengingat audit BPK masih dilakukan sebatas uji petik," bebernya.
Seharusnya, kata Yuna, SBy sudah mengeluarkan Inpres Penghematan Anggaran saat RAPBN masih disusun. Dengan demikian, anggaran jalan-jalan itu bisa direlokasi pada program yang lebih bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat. (ara/jpnn)
JAKARTA - Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mendesak agar anggaran perjalanan dinas dari uang negara bisa dihemat. Untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Komunitas Jabar & Indonesia Unggul Minta Kepala Daerah dan DPRD Terpilih Perhatikan Pembangunan Daerah
- Kemenag Targetkan 2026 Seluruh Tanah Wakaf Bersertifikat
- Sekjen AMAN: Political Will Pemerintah Terhadap Hukum Adat Sangat Rendah
- Stt, KPK Sedang Proses 2 Kasus Korupsi di PT Telkom
- KPK Didesak Terus Memburu Tersangka Baru Kasus Telkomsigma
- Libur Panjang, ASDP Layani 26.122 Penumpang & 125.950 Kendaraan di 2 Lintasan Utama