Biaya Pilkada Rp 7,1 Triliun, Apanya yang Hemat?
jpnn.com - TANGERANG - Pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro mengkritisi biaya pilkada serentak yang sangat mahal. Menurut Siti, pilkada serentak sangat tidak efisien dan terlalu boros.
"Biaya pilkada serentak menelan biaya Rp 7,1 triliun. Apanya yang hemat, so what gitu loh? Katanya biar efisien, buktinya mahalan serentak ketimbang Pilkada tunggal yang hanya sekitar Rp 4 triliun untuk seluruh daerah," terang Siti, Kamis (10/12).
Dia menambahkan, pelaksanaan Pilkada serentak sangat dipaksakan. Hal itu terlihat dari timpangnya pasangan calon yang maju dalam pilkada. Calon penantang pun tak ubahnya hanya penggembira.
"Jauh-jauh hari sebelum Pilkada saya sudah mewanti-wanti agar pilkada serentak ditinjau ulang kalau tidak siap. Sebab, ini akan menjadi potret bagi pelaksanaan pilkada berikutnya. Tapi apalah suara saya yang dikalahkan oleh suara-suara parpol serta orang-orang yang ingin berkuasa," beber Siti. (esy/jpnn)
TANGERANG - Pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro mengkritisi biaya pilkada serentak yang sangat mahal. Menurut Siti, pilkada serentak sangat tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, IKAL Jatim Bergerak Membentuk Sukarelawan
- Pengamat Ini Sebut Jokowi dan SBY Mentor Andal Prabowo
- Cak Imin Mengaku Sudah Menitipkan Ini kepada Prabowo
- Analisis Pengamat soal Kans Bobby Nasution di Pilkada Sumut
- Persiapan Pilkada 2024, PPP Siap Berkolaborasi dengan Parpol Lain
- Pilkada Serentak 2024, Hermus Indou Daftar Cabup Manokwari dari PAN