Bicara Lembut, Bersikap Tegas
Sabtu, 10 April 2010 – 07:24 WIB

Roza Otunbayeva. Foto: Reuters.
BISHKEK - Selama sedikitnya enam bulan ke depan, nama Roza Otunbayeva tidak akan bisa dipisahkan dari Kyrgyzstan. Berkat kerusuhan di Bishkek, hanya dalam hitungan hari, mantan menteri luar negeri (menlu) yang didapuk menjadi pemimpin sementara negeri Asia Tengah itu menjadi sangat populer. Debut internasional Otunbayeva dimulai dari Moskow, sesaat setelah oposisi menobatkannya sebagai pemimpin. Tepatnya, lewat tatap muka dengan Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin. Percakapan itu jelas menunjukkan dukungan Moskow untuk tokoh berkacamata yang kebetulan juga lulusan Lomonosov Moscow State University.
Lalu, siapa sebenarnya dia? Menjadi pemimpin sebenarnya bukan hal baru bagi perempuan 59 tahun tersebut. Selain pernah menjadi menlu, Otunbayeva juga pernah dua kali didaulat menjadi duta besar (dubes).
Baca Juga:
Pada era 1990an, dia menjabat sebagai dubes di London dan Washington. Sebelum menggantikan kepemimpinan Presiden Kurmanbek Bakiyev Kamis lalu (7/4), tokoh oposisi itu dipercaya memimpin blok Partai Demokrat Sosial Kyrgyzstan di parlemen.
Baca Juga:
BISHKEK - Selama sedikitnya enam bulan ke depan, nama Roza Otunbayeva tidak akan bisa dipisahkan dari Kyrgyzstan. Berkat kerusuhan di Bishkek, hanya
BERITA TERKAIT
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit