Bicarakan Film G30S/PKI, Hasto Dorong Rekonsiliasi

Bicarakan Film G30S/PKI, Hasto Dorong Rekonsiliasi
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (berdiri) saat menjadi pembicara dalam diskusi di Lemhanas, Jakarta Pusat, Kamis (19/4). Foto: dokumentasi PDIP for JPNN

Di antaranya adalah pemberontakan PKI pada 1948 di Madiun, atau PRRI/Permesta pada 1958. Bahkan, ada campur tangan asing dalam pemberontakan PRRI/Permesta.

Menurut Hasto, campur tangan asing menjadi bukti tentang Indonesia sangat strategis. “Indonesia yang secara geografis terletak diantara dua benua, selalu tidak lepas dari kepentingan asing,” tuturnya.

Selain itu Hasto mengatakan, ada pelajaran penting yang bisa dipetik dari sejarah. Yakni perlunya rekonsiliasi demi persatuan dan masa depan bangsa.

Terlebih, Indonesia punya jasa bagi proses rekonsiliasi di negara-negara yang berkonflik. Misalnya, Indonesia sangat aktif mendorong perdamaian dan rekonsiliasi di Kamboja.

Bahkan, ikhtiar Indonesia mendorong unifikasi Korea berbuah positif. Korea Selatan dan Korea Utara yang bersitegang bisa muncul bersama sebagai satu kontingen di Asian Games 2018.

"Kalau mereka memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan kita, kita punya daya kemampuan dalam membantu negara-negara dalam menyelesaikan konfliknya. Kenapa kemudian dari dalam diri kita sendiri, selalu melihat masa lalu dan kemudian tidak merancang proses rekonsiliasi untuk masa depan bagi anak cucu kita?" kata Hasto.(jpg/ara/jpnn)


Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku sampai hafal adegan-adegan di G30S/PKI lantaran film itu menjadi tontonan wajib di era Orde Baru.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News