Biden Yakin Aliansi Rusia-China Bukan Tandingan Blok Barat

jpnn.com, WASHINGTON DC - Presiden AS Joe Biden menyebut dunia terlalu melebih-lebihkan aliansi China-Rusia setelah pemimpin kedua negara itu bertemu di Moskow baru-baru ini.
Meskipun demikian Biden menyatakan tidak meremehkan aliansi Rusia dan China itu.
"Saya tidak menganggap enteng China, saya tidak menganggap enteng Rusia, tetapi saya kira kita terlalu melebih-lebihkan," kata Biden di Kanada menanggapi pertanyaan seputar pertemuan Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
"Saya dengar selama tiga bulan terakhir bahwa China akan memberikan senjata yang penting kepada Rusia," kata Biden dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
"Mereka memang belum (memberikan senjata kepada Rusia), bukan berarti tidak akan, tetapi belum," tambah dia.
Biden mengatakan Rusia dan China sudah 40 kali bertemu dalam 10 tahun terakhir, tetapi Barat juga telah memperluas persekutuannya secara signifikan.
“Jika terjadi sesuatu, Barat lebih bersatu lagi,” kata dia.
Menurut Biden, yang dilakukan China dan Rusia saat ini bisa saja berubah menjadi lebih buruk. Sebaliknya, aliansinya merupakan koalisi yang bersatu. (ant/dil/jpnn)
Presiden AS Joe Biden menyebut dunia terlalu melebih-lebihkan aliansi China-Rusia setelah pemimpin kedua negara itu bertemu di Moskow baru-baru ini
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia