Bidik Misi Dinilai Banyak Salah Sasaran

PTN Dituntut Aktif Jaring Mahasiswa Miskin

Bidik Misi Dinilai Banyak Salah Sasaran
Bidik Misi Dinilai Banyak Salah Sasaran
Untuk diketahui, Ketua Panitia SNMPTN Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sutarno, sebelumnya juga membenarkan adanya dugaan bahwa beasiswa Bidik Misi salah sasaran. Karena itu katanya, pihaknya mewajibkan seluruh peserta Bidik Misi  menandatangani surat pernyataan kesanggupan akan diverifikasi oleh Tim UNS. "Kami akan siap mendatangi dari rumah ke rumah untuk memverifikasi. Kami berharap agar beasiswa ini jangan sampai salah sasaran, (yaitu) ke anak orang kaya," tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan Rektor Universitas Padjajaran, Ganjar Kurnia. Program Bidik Misi yang seharusnya menjadi hak calon mahasiswa baru dari keluarga miskin yang lolos tes akademik, menurutnya kenyataannya disalahgunakan oleh banyak pendaftar. "Banyak orang yang dimasukkan ke Bidik Misi padahal keluarganya mampu. Ini zalim, karena memakan hak orang miskin," kata Ganjar.

Rektorat universitasnya, kata Ganjar, menemukan fakta dari hasil pemeriksaan langsung ke rumah penerima beasiswa Bidik Misi perdana, yaitu mahasiswa angkatan 2010. Temuan itu diperoleh di berbagai daerah, seperti Cianjur, Lampung, Pulau Samosir, Bali, Palembang dan Padang. Ganjar mengatakan, ada 15 mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi yang ternyata tinggal di rumah mewah.

Makanya katanya pula, tahun depan, uang beasiswa mereka tersebut akan dicabut, dan dialihkan ke mahasiswa lain yang benar-benar miskin. "Kami sudah berikan temuan ini ke Direktorat Pendidikan Tinggi (Kemdiknas). Rekomendasi kami ke kampus lain, agar hati-hati menerima calon mahasiswa dari Bidik Misi," kata Ganjar pula. (cha/jpnn)

JAKARTA - Program beasiswa Bidik Misi yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), hingga saat ini masih dinilai banyak salah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News