Big Brother: Ketika Donnie Yen Berhadapan dengan Murid Nakal

Big Brother: Ketika Donnie Yen Berhadapan dengan Murid Nakal
Poster film Big Brother. Foto: YouTube

jpnn.com - Keahlian Donnie Yen pada seni bela diri membuatnya menjadi aktor andalan untuk film aksi. Yen pun turut membintangi beberapa film Hollywood. Misalnya, Rogue One: A Star Wars Story (2016) dan xXx: Return of Xander Cage (2017).

Namun, film terbarunya, Big Brother, memberi warna baru. Film tersebut disutradarai Kam Ka-Wai. Yen dan Ka-Wai pernah bekerja sama sebelumnya. Yakni, dalam film Ip Man 2 (2010) dan Flash Point (2007). Kali ini Yen berperan sebagai Henry Chen, mantan tentara yang menjadi guru di sebuah sekolah di Hongkong.

Chen mengajar tanpa pengalaman sedikit pun sebagai seorang guru. Tapi, dia punya karisma dan kurikulum yang unik. Murid-murid bandel yang mendominasi sekolah itu pun dibuat takluk olehnya.

Chen berani masuk lebih dalam ke kehidupan anak-anak didiknya. Terlebih, anak-anak itu punya latar belakang kehidupan rumah yang berantakan. Sebagai seorang guru, Chen punya gaya yang badass: mengendarai motor, punya tato, pakai jaket denim, celana jins, dan tahu pergaulan murid-muridnya. Mereka menyebut Chen dengan sapaan ”big brother’’. ’’Kamu bisa melakukannya!’’ kalimat itu adalah jargon andalan Chen.

Chen berjuang membuat anak-anak tersebut punya citra yang bagus di mata pemerintah. Jika tidak, pemerintah akan menutup sekolah tersebut. Tanah sekolah yang dijual murah menjadi incaran mafia untuk dijadikan kondominium.

Kisah yang ditawarkan Big Brother mungkin terkesan cheesy. Namun, Yen berhasil mengeksekusinya dengan apik. ’’Dia adalah gabungan dari Edward James Olmos dalam film Stand and Deliver (1988) dan Jack Black dalam School of Rock (2003),’’ kata Cary Darling, kolumnis di Houston Chronicle.

Secara garis besar, film tersebut memotret pendidikan di Hongkong yang kurang terekspos. Kemudian membungkusnya dengan cerita yang kocak dan mengharukan. ’’Kami berurusan dengan sistem edukasi Hongkong dalam film, tapi gol utamaku adalah mengingatkan penonton bahwa hidup itu indah,’’ ujar aktor yang juga merangkap sebagai produser itu seperti dilansir South China Morning Post.

Lalu, bagaimana skill bela diri ala Yen? Tenang saja. Aksi bela diri menjadi bumbu penyedap film itu. Karena hanya sebagai penyedap, porsinya pun tidak banyak. ’’Fans film aksi mungkin sedikit kecewa, tapi dalam hal ini, masa bodoh dengan mereka. Tidakkah seseorang berpikir tentang anak-anak?’’ tulis Andrew Todd, kolumnis Birth Movies Death.

Keahlian Donnie Yen pada seni bela diri membuatnya menjadi aktor andalan untuk film aksi. Namun, di film Big Brother dia harus berhadapan dengan musuh tak biasa

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News