Bima Arya: PAN Menutup Peluang Menjadi Partai Tengah

Bima Arya: PAN Menutup Peluang Menjadi Partai Tengah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat keluar dari gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (14/7). Ilustrasi by: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya menyebut partainya belum menentukan akan bergabung ke pemerintahan atau menjadi oposisi. Keputusan itu akan diambil saat PAN menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas)

"Ketika Rakernas nanti akan ada penegasan sikap partai," kata Bima Arya ditemui di Senayan, Jakarta, Minggu (16/2).

Namun, Bima Arya belum bisa merinci waktu penyelenggaraan Rakernas PAN.

Dalam kongres itu, Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketum PAN periode 2020-2025. Setelah mendapat amanat ketum, Zulkifli bakal menentukan struktur kepengurusan PAN. Setelah itu, baru bisa dipikirkan penyelenggaraan Rakernas PAN.

"Bang Zulkifli sebagai ketum terpilih, diberikan kesempatan sekitar 30 hari, saya kira bisa lebih cepat, ya, satu atau dua pekan saya kira sudah ada susunan DPP PAN," kata dia.

Menurut dia, PAN menutup peluang menjadi partai tengah di dalam percaturan politik nasional. Sikap menjadi partai tengah, kata dia, tidak akan menguntungkan PAN.

"Ya, menurut saya harus lebih tegas, ya, posisinya, di dalam atau di luar. Pilihannya jadi oposisi atau betul-betul menjalankan program pemerintah," kata dia. (mg10/jpnn)

Pilihannya jadi oposisi atau betul-betul menjalankan program pemerintah. SIkap menjadi partai tengah tak akan menguntungkan PAN.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News