Survei Indo Barometer: 23,7 Persen Menolak Gibran Bin Jokowi Maju di Pilkada Solo

Survei Indo Barometer: 23,7 Persen Menolak Gibran Bin Jokowi Maju di Pilkada Solo
Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming bersama Puan Maharani di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (10/2). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Upaya Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai Wali Kota Solo menuai penolakan. Hal itu diketahui usai Indo Barometer membeber hasil survei nasional terkait pencalonan Gibran sebagai Wali Kota Solo.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebutkan, sebanyak 23,7 persen publik tidak menerima pencalonan Gibran sebagai Wali Kota Solo.

"Catatan kami, masih ada yang tidak menerima (pencalonan Gibran)," kata Qodari ditemui saat Indo Barometer membeber hasil survei di Senayan, Jakarta, Minggu (16/2).

Setidaknya terdapat beberapa alasan yang membuat publik tidak bisa menerima Gibran. Beberapa di antaranya, publik menilai Gibran belum berpengalaman dalam pemerintahan.

Selain itu, publik menilai pencalonan Gibran sebagai Wali Kota Solo termasuk dinasti politik. Sebab, Gibran merupakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Alasan selanjutnya, publik menilai masih banyak calon lain yang lebih kompeten. Kemudian, Gibran masih dianggap muda untuk jabatan Wali Kota Solo.

"Alasan terakhir, bisa menimbulkan kontroversi sehingga publik menolak pencalonan Gibran ini," ucap Qodari.

Walakin, meski ada pihak yang menolak, ada juga publik yang menerima pencalonan Gibran sebagai Wali Kota Solo. Tercatat, pihak yang menerima jumlahnya sebesar 67,5 persen.

Dari hasil survei Indo Barometer itu terlihat beberapa alasan yang membuat publik tidak menerima Gibran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News