Biofuel Hemat Devisa Rp 58 T

Biofuel Hemat Devisa Rp 58 T
Biofuel Hemat Devisa Rp 58 T

jpnn.com - JAKARTA - Prospek industri bahan bakar nabati (BBN) semakin cerah. Ini setelah pemerintah kian getol memanfaatkan produk tersebut sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan tersebut membuat pelaku industri optimistis memproduksi produk biofuel, terutama biodiesel.

 

Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) Paulus Tjakrawan mengatakan, penyerapan tahun ini memang cukup besar, yakni 3 juta kiloliter (kl). Sebagian besar dari target penyerapan tersebut dilakukan PT Pertamina. Melalui lelang biodiesel, BUMN energi tersebut berencana menyerap 2,5 juta kl.
       
"Saat ini yang sudah ditetapkan 1,8 juta kl. Sisanya masih belum diumumkan pemenangnya. Kemudian sisa 500 ribu kl kami perkirakan dari perusahaan lain," ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (2/3).

Soal pemenuhan permintaan tersebut, dia mengaku tak kahwatir. Sebab, kapasitas produksi industri dalam negeri mencapai 5,8 juta kl per tahun. Dengan begitu, pengusaha masih bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Selama ini kan harus kami ekspor. Tapi dengan adanya kebutuhan dalam negeri, tentu kami dengan senang hati memasok," ungkapnya.

Target tersebut sebenarnya masih lebih rendah daripada proyeksi yang dipasang pemerintah. Sebelumnya, Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menargetkan penyerapan biodiesel 2014 sebesar 4 juta kl.

Angka itu meningkat lipat empat dari realisasi penyerapan pada 2013 sebanyak 1,07 juta kl. Dengan target tersebut, pemerintah diharapkan bakal menghemat devisa USD 5 miliar atau sekitar Rp 58 triliun.

"Dengan realisasi produksi biodiesel 2013 sebesar 1,07 juta kl saja sudah membuat penghematan besar. Menurut perhitungan, penghematan devisa telah mencapai USD 270 juta hingga September," ungkapnya.

JAKARTA - Prospek industri bahan bakar nabati (BBN) semakin cerah. Ini setelah pemerintah kian getol memanfaatkan produk tersebut sebagai pengganti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News