Bisa Eksis karena Mengelola dengan Hati
Selasa, 05 Januari 2010 – 05:51 WIB
Enam tahun tinggal di Los Angeles, lahirlah anak pertama mereka Bryant Irawan, 16. Tiga tahun kemudian lahir Stacey Irawan, 12.
Keinginan Elly menetap di AS tercetus setelah Irawan dan istri berlibur ke LA. "Saat itu kami menginap di rumah teman di Beverly Hills. Dalam pikiran istri saya, Amerika itu, ya Beverly Hills," ujarnya.
Tapi, setelah benar-benar pindah, kondisinya tak seperti yang dibayangkan. "Dua tahun kami mengalami masa sulit tinggal di sana (AS, Red), tanpa income. Istri pun terpaksa bekerja sebagai waitress di salah satu resto," kenangnya.
Namun, masa sulit itu berangsur-angsur sirna ketika Irawan dan istri berhasil mengantongi lisensi untuk buka praktik dokter dari UCSF (University of California San Francisco). Mereka lulus ujian di UCLA (University of California Los Angeles). "Pada 1990, saya punya klinik sendiri, dan pada 1994 saya mendirikan klinik lagi," imbuhnya.
Kerusuhan Mei 1998 mendorong Ibrahim Irawan untuk menerbitkan majalah berbahasa Indonesia di Amerika Serikat. Majalah komunitas itu eksis hingga
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor