Bisa Jadi Sejoli Maut Mutilan Sudah Berpengalaman Pakai Modus Begituan

jpnn.com, JAKARTA - Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengulas sejoli DAF (26) dan LAS (27) yang membunuh dan memutilasi RHW (32).
Dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu menduga sepasang kekasih tersebut pernah menggunakan modus penjebakan seksual pada orang lain sebelum Rinaldi.
"Aksi mutilasi menyusul pembunuhan yang dilakukan LAS dan DAF memang sadis. Kesadisan itu diasosiasikan dengan luapan emosi negatif," ujar Reza kepada jpnn.com, Jumat malam (18/9).
Namun merujuk hasil investigas Polda Metro Jaya, Reza punya pendapat lebih jauh. Menurutnya, tampaknya kasus pembunuhan itu termasuk tipe instrumental-gratifikasi (ekonomi).
Artinya, niat awal pelaku ialah merampas harta. Namun karena korban melawan, pelaku bertindak lebih jauh.
"Perilaku pelaku kebablasan, sehingga perampokan atau pemerasan berencana justru menjadi pembunuhan," tutur pria asal Rengat, Indragiri Hulu, Riau itu.
Baca Juga:
Reza juga menganggap aksi pelaku memotong-motong tubuh korban bukan didorong oleh emosi, tetapi dilatari motif instrumental yang tidak ada sangkut pautnya dengan suasana hati. Menurutnya, mutilasi itu sebagai upaya pelaku mencegah kasus tersebut terungkap.
"Tubuh korban dicacah-cacah dengan maksud agar barang bukti lebih mudah dihilangkan, pelarian diri dari TKP (tempat kejadian perkara, red) lebih cepat, dan korban tidak bisa diidentifikasi," sambung Reza.
BERITA TERKAIT
- Kronologi Kasus Manusia Silver yang Nekat Memutilasi Rekannya Menjadi Lima Bagian
- Rekonstruksi Ungkap Kesadisan Mutilan Lelaki Penyuka Sesama Jenis di Bekasi
- Adegan Pembunuhan dan Mutilasi oleh Manusia Silver Diperagakan Pemeran Pengganti
- Begini Suasana Rekonstruksi Kasus Mutilasi oleh Manusia Silver di Bekasi
- Polisi Gelar Rekonstruksi Mutilasi oleh Manusia Silver di Bekasi
- Alasan Pelaku Mutilasi di Bekasi: dari Bayaran Berkurang Hingga Diancam Korban