Bisa Jadi Sejoli Maut Mutilan Sudah Berpengalaman Pakai Modus Begituan

Bisa Jadi Sejoli Maut Mutilan Sudah Berpengalaman Pakai Modus Begituan
Penyidik Direskrim Polda Metro Jaya menggiring sepasang kekasih berinisial LAS (rambut pirang) dan DAF (duduk di kursi roda) yang menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap RHW. Foto: Antara/Fianda Sjofjan Rassat

Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu menyebut modus pelaku begitu rapi, yaitu menjebak korban secara seksual.

Menurut Reza, bisa jadi hal itu mengindikasikan para pelaku pernah melakukan modus serupa sebelumnya.

?"Betapa pun kebablasan, penggunaan modus yang sama atas diri korban terakhir (penjebakan seksual, red) merupakan bukti kefasihan sekaligus puncak karier kriminal para pelaku. Kriminal generalis, bukan spesialis pembunuhan," ucap pria berkacamata ini.

Oleh karena itu, peraih gelar MCrim dari Universitas of Melbourne tersebut mendorong polisi dan kejaksaan memaksimalkan ancaman hukuman bagi kedua pelaku.

"Dengan asumsi adanya riwayat kejahatan dan kefasihan sebagai hasil belajar, ditambah dengan hasil studi bahwa faktor finansial merupakan prediktor yang kuat bagi residivisme pelaku pembunuhan, maka semoga Polda Metro Jaya dan kejaksaan memaksimalkan ancaman pidana bagi dua sejoli maut itu," pungkasnya.

Sebelumnya jajaran Polda Metro Jaya menangkap DAF dan LAS pada Rabu lalu (16/9). Kasus itu terungkap setelah polisi menyelidiki laporan tentang hilangnya RHW.

DAF dan LAS menghabisi RHW di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat pada 9 September lalu. LAS berperan membujuk RHW mau berhubungan ala suami istri.

Ketika LAS dan RHW sedang bercumbu, DAF beraksi. Kekasih LAS itu menghantamkan batu bata ke kepala RHW.

Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menduga LAS dan DAF sudah berpengalaman dengan modus penjebakan seksual terhadap korban.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News