Bisnis Kedai Kopi Kian Menjanjikan, Inovasi Jadi Kunci
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (Apeki) Jatim Bambang Sriono menyebutkan, permintaan biji kopi tumbuh 75–100 persen sepanjang 2018.
Akan tetapi, produksi kopi Jatim belum bisa memenuhi demand yang tinggi tersebut.
’’Tahun lalu produksi kopi Jatim hanya mencapai 59.950 ton atau turun sekitar 12 persen jika dibandingkan dengan 2017,’’ terang Bambang.
Penurunan itu disebabkan cuaca yang tidak menentu. Bambang menyatakan, sentra penghasil kopi di Jatim yang tengah menggeliat ada di Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan Madiun.
’’Kami berharap cuaca tahun ini dapat mendukung produksi kopi. Ya, minimal bisa sama seperti produksi tahun lalu agar bisa ikut membantu pertumbuhan coffee shop,’’ ujar Bambang. (car/c22/hep)
Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur Tjahjono Haryono mengatakan, persaingan coffee shop alias kedai kopi kian ketat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Kemajuan UMKM, Mardiono Ngopi hingga Sapa Masyarakat di Kedai Kopi Tradisional
- Gandeng Kopi Nako, Wuling Sulap Formo Max Jadi Coffee Shop Berjalan
- Cerita Gravit, Jadi AO PNM Mekaar hingga Bisa Buka 2 Kedai Kopi Sendiri
- Aceh 1000K
- Tifatul Sembiring Berharap Kopi Indonesia Merajai Pasar Lokal
- Pengamat: Puan Tokoh Politik Nasional yang Memiliki Rekam Jejak Jelas