BKH PGRI: Pak Jokowi Tercinta, Tolong Dengarkan Jeritan Hati Honorer 

BKH PGRI: Pak Jokowi Tercinta, Tolong Dengarkan Jeritan Hati Honorer 
Ketua BKH PGRI Eko Wibowo mengetuk pintu hati Presiden Joko Widodo. Foto dokumentasi pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Khusus Honorer Persatuan Guru Republik Indonesia (BKH PGRI) Riau Eko Wibowo mengetuk pintu hati Presiden Joko Widodo.

Wakil ketua PGRI Riau ini mengungkapkan betapa galaunya nasib guru honorer di seluruh Indonesia. 

Mereka terancam tidak bisa mengajar lagi pada 28 November 2023, bila belum diangkat pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) maupun PNS.

"Pak Jokowi, tolong dengarkan jeritan hati honorer. Apakah Bapak tidak kasihan nasib kami hingga hari ini belum ada kepastian status ASN baik PNS maupun PPPK," kata Ekowi, sapaan akrabnya, kepada JPNN.com, Rabu (24/8).

Dia mengungkapkan setiap hari di benak para guru honorer adalah kapan diangkat PPPK, mengingat umur makin tua dan kesejahteraan belum juga seperti PNS lainnya. 

Guru honorer butuh biaya untuk pendidikan anak, apalagi kebutuhan ekonomi makin tinggi.

"Kami memohon kepada Bapak Jokowi yang tercinta. Perhatikanlah nasib kami guru honorer indonesia," ujar guru honorer di salah satu SMKN Pekanbaru itu. 

Jika Presiden Jokowi mengangkat guru honorer, Ekowi mengatakan nasib mereka makin jelas. Saat ini, guru honorer waswas jika pada 2023 akan dihapus.

BKH PGRI meminta Presiden Jokowi untuk mendengarkan jeritan hati honorer K2 soal status

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News