Blaaarrr! Markas ISIS Digempur Sejak Pagi masih Gelap

Blaaarrr! Markas ISIS Digempur Sejak Pagi masih Gelap
PM Turki Ahmet Davutoglu (tengah) dalam pertemuan membahas masalah keamanan di Ankara, Turki, Kamis (23/7). (Hakan Goktepe/Reuters)

Setelah dirasa keberadaan militan sadis itu mengancam negaranya, pemerintah Turki baru bergerak. Mereka juga mengizinkan pasukan koalisi yang dipimpin AS untuk menggunakan pangkalan udara di wilayah selatan Turki untuk menggempur ISIS. Sebelumnya, negosiasi penggunaan pangkalan tersebut berlangsung alot selama berbulan-bulan.

Di sisi lain, kemarin pemerintah Turki juga melakukan operasi penangkapan besar-besaran terhadap tersangka anggota ISIS dan beberapa anggota Partai Pekerja Kurdi (PKK). Organisasi sayap PKK Gerakan Pemuda Patriotik Revolusioner (YDG-H) dan Partai Front Rakyat Liberal Revolusioner Marxist (DHKP-C) ikut menjadi sasaran.

PKK dan organisasi sayapnya turut ditangkap karena sebelumnya mereka juga ikut melakukan serangan di dalam negeri. Rabu lalu (22/7) dua tentara perbatasan Turki ditembak mati. PKK mengklaim sebagai pelakunya. Pada Kamis, seorang polisi dibunuh di Kota Diyarbakir yang mayoritas penduduknya adalah warga Kurdi.

Dalam serangan penyergapan di Istanbul kemarin, salah seorang anggota perempuan DHKP-C terbunuh saat baku tembak. Penyergapan itu dilakukan di 13 provinsi dengan total 251 tersangka yang ditahan. Sekitar 5 ribu personel kepolisian terlibat. Pemerintah juga menerjunkan belasan helikopter serta pasukan khusus untuk operasi tersebut. Di Istanbul, ada 100 lokasi yang diserbu polisi antiteror.

’’Serangan udara pagi ini dan operasi melawan kelompok teroris di dalam negeri adalah langkah yang diambil untuk mencegah kemungkinan serangan terhadap pemerintah Turki dari dalam dan luar,’’ ujar salah seorang pejabat senior kepada kantor berita Reuters. (AFP/BBC/sha/c19/ami)

 

ISTANBUL –Pemerintah Turki akhirnya ikut berperang melawan militan Islamic State (IS) atau yang lebih dikenal dengan ISIS. Jumat (24/7) jet


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News