BLK Diminta Mengantisipasi Perubahan Kebutuhan Tenaga Kerja

BLK Diminta Mengantisipasi Perubahan Kebutuhan Tenaga Kerja
Dirjen Pembinaan Pelatihan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono. Foto: Ist

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2017, Dirjen Bambang mengatakan angka tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan adalah SD sebesar 2,62 persen, SMP (5,54), SMA (8,29), SMK (11,41), Diploma I/II/III (6,88), Politeknik (5,18).

Sementara data BPS Februari 2017, Dirjen Bambang mengatakan tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan adalah SD (3,54), SMP (5,36), SMA (7,03), SMK (9,27), Diploma I/II/III (6,35), PT (4,58).

Berdasarkan data tersebut kata Dirjen Bambang yang mengalami penurunan pengangguran terbuka hanya tingkat SD.

"Jadi tertinggi adalah SMK, SMA dan Politeknik. Ini hal aneh kenapa lulusan SMK kok nganggur. Padahal disiapkan untuk langsung kerja. Politeknik juga untuk kerja. Artinya pendidikan kita belum siap pakai," ujarnya.

Solusi dari permasalahan di atas kata Dirjen Bambang adalah bagaimana lulusan SMK memiliki ketrampilan lebih.

"Dan salah satunya jalan dengan memberikan pelatihan," kata Dirjen Bambang.

Dirjen Bambang mengungkapkan Tahun 2019, Kemnaker telah merancang kegiatan-kegiatan peningkatkan kualitas SDM melalui program pemagangan dengan bekerja sama dengan industri untuk 400 ribu orang.

"Kita harap dari perusahaan bapak-bapak dan ibu bisa berkontribusi karena ini program magang mandiri. Artinya pemerintah hanya fasilitasi kurikulum dan sertifikasinya," katanya.

Kemnaker telah merancang kegiatan-kegiatan peningkatkan kualitas SDM melalui program pemagangan dengan bekerja sama dengan industri untuk 400 ribu orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News