BLT Dipolitisir, Infrastruktur Diabaikan
Kamis, 26 Maret 2009 – 19:09 WIB

BLT Dipolitisir, Infrastruktur Diabaikan
JAKARTA - Program bantuan langsung tunai (BLT) terus menuai protes. Sebab, progam yang sebenarnya merupakan kebijakan resmi pemerintah itu sudah dibawa ke ranah politik oleh Partai Demokrat dan diklaim sebagai ‘kebaikan hati’ partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Selain itu, Imam juga berpendapat, yang lebih penting dalam upaya penanggulangan krisis adalah agar masyarakat bisa bekerja. Untuk itu, katanya, pembangunan infrastruktur jauh lebih penting ketimbang bagi-bagi uang yang cenderung dekat dengan politik uang dalam pemilu.
Padahal, program BLT senilai Rp23 triliun itu sejatinya diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu. Pengamat ekonomi dari Institur Pertanian Bogor (IPB) Imam Sugema menilai membawa BLT sebagai bentuk kebaikan hati Partai Demokrat merupakan hal yang tak etis. “Itu tidak etis, mengingat kebijakan tersebut merupakan kesepakatan fraksi-fraksi di DPR yang didalamnya tentu saja ada fraksi partai oposisi seperti PDI Perjuangan,” kata Iman Sugema kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/3).
Menurut Iman, nuansa kampanye dalam penyaluran BLT juga sangat kental. “Terutama disalurkan di saat kampanye, sesaat sebelum pemilihan umum dilakukan,” ujarnya Direktur Inter-CAFE itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Program bantuan langsung tunai (BLT) terus menuai protes. Sebab, progam yang sebenarnya merupakan kebijakan resmi pemerintah itu sudah
BERITA TERKAIT
- AstraZeneca dan CISC Serukan Pentingnya Skrining Kanker Paru Lebih Awal
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Menebar Hewan Kurban Hingga ke Pelosok Negeri
- Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia