BMKG Kepung Gunung Anak Krakatau
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin menegaskan bahwa getaran yang berkisar 3,4 magnitudo bukan satu-satunya faktor pemicu tsunami di Selat Sunda. “Hipotesa terbaik yang ada sekarang adalah pemicu tsunami adanya longsoran lereng Gunung Anak Krakatau,” kata Ridwan.
“Jadi kalau pun dia 3,4 magnitudo, kalau material longsor sudah tidak ada, ya tidak ada (tsunami),” ucapnya menambahkan.
Berdasarkan analisa, kata Ridwan, peristiwa tsunami Sabtu pekan lalu terjadi karena longsoran material erupsi Gunung Anak Krakatau. Peristiwa tsunami itu juga dipicu pergerakan lain, seperti tremor serta cuaca ekstrem. “Jadi jangan dipegang seolah-olah kalau 3,4 (magnitudo) maka akan ada tsunami, saya mau luruskan itu saja,” kata dia. (ysp/radarbogor)
BMKG akan segera memberi peringatan dini tsunami bila seismograf mencatat getaran mencapai 3,4 sampai 3,5 magnitudo di sekitar Gunung Anak Krakatau.
Redaktur & Reporter : Adek
- Waspada Cuaca Hari Ini, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
- Prakiraan Cuaca Riau 2 Mei 2024: Waspada Hujan, Angin Kencang, dan Petir di Wilayah Ini
- Warga Diimbau Waspadai Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang
- Prakiraan Cuaca di Riau 30 April 2024, BMKG: Hujan dan Angin Kencang, Waspada
- Waspada Cuaca Hari Ini untuk Sebagian Besar Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Gempa Garut Bikin Rusak Bangunan, Korban Bertambah, BMKG Punya Info Penting