BNN Bongkar Sindikat Narkoba di Nusakambangan

Kalapas Diduga Kuat Terlibat

BNN Bongkar Sindikat Narkoba di Nusakambangan
Direktor Narkotika Alami BNN Brigjen Pol Benny Mamoto (paling kiri) saat memimpin penggeledahan di LP Nusakambangan.Tampak Kepala LP, Marwan Adli (tengah) tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa mengikuti keinginan Benny dan tim. Foto: Budi Siswanto/JPNN
Sejak pindah ke LP Narkotika, Hartoni langsung menekuni bisnis narkoba. Binis haram itu juga sepengetahuan Kalapas, Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Iwan Syaefudin dan Kasi pembinaan/pendidikan (Binadik) Fob Budhiyono. “Dugaan kami para pejabat LP terlibat makin kuat karena si Hartoni diberikan fasilitas istimewa di LP,” katanya.

Menurut sumber itu, Hartoni bahkan dibiarkan membangun rumah dengan fasilitas lengkap di luar tembok LP. “Isteri dan perempuan panggilan Hartoni sering datang ke rumah tersebut. Tapi saat ini rumah itu sudah diratakan, padahal minggu lalu saya lihat masih berdiri,” katanya.

Soal modus bisnis narkoba, sumber di BNN juga mengungkapkan, Hartoni memesan barang ke Mr X yang juga tahanan LP Narkotika untuk dipasarkan atau dikirim ke Banjarmasin. Selain itu, katanya, ada juga barang yang dipesan dari Mr X itu untuk dikonsumsi dan diedarkan di dalam Lapas. “Sekali drop ke dalam Lapas sekitar 1 kg shabu,” jelasnya.

Sementara narkoba bisa masuk ke LP setelah Mr X mengontak orangnya di luar LP untuk menyerahkan pesanan melalui sipir penjara bernama Kiswanto yang tinggal di Cilacap. “Dari Kiswanto kemudian di bawa ke dalam Lapas. Bila Kiswanto sedang dinas, sering ada tukang ojek yang membawa barang dari rumah ke Lapas,” imbuh sumber.

CILACAP — Tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dipimpin Direktur Narkotika Alami, Brigjen (Pol) Benny Mamoto, melakukan penggeledahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News