BNN Bongkar Sindikat Narkoba di Nusakambangan

Kalapas Diduga Kuat Terlibat

BNN Bongkar Sindikat Narkoba di Nusakambangan
Direktor Narkotika Alami BNN Brigjen Pol Benny Mamoto (paling kiri) saat memimpin penggeledahan di LP Nusakambangan.Tampak Kepala LP, Marwan Adli (tengah) tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa mengikuti keinginan Benny dan tim. Foto: Budi Siswanto/JPNN
Karena itu, katanya, Kiswanto ikut menjadi target penggeledahan dan penahanan BNN. Bahkan, kakak ipar Kiswanto yang bernama Didi juga diduga terlibat. “Kiswanto itu tinggal di rumah kakak iparnya itu. Tiap barang yang mau dipasok ke LP dikirim ke alamat kakak iparnya itu,” jelasnya.

Petugas BNN juga menemukan nomor rekening Didi yang biasa digunakan untuk transaksi pembayaran narkotika. Meski demikian petugas belum bisa menindak Mr X. "Mr X ini belum kita tahan karena kaki-tangannya yang bertindak sebagai kurir di luar LP belum kita dapat. Transaksi Hartoni dengan Mr X memakai nomor rekeningnya orang lain. Hasil bisnis mereka ikut dibagikan dengan Kalapas,” katanya.

Benny menambahkan, BNN sudah mendapatkan sejumlah bukti yang memperkuat keterlibatan Kalapas dan jajarannya ke bawah. “Kita sudah dapat aliran dananya. Bukti lain yaitu tanah milik bersama Kalapas dengan Hartoni itu,” katanya.

Ia mengatakan, Kalapas dan jajarannya memberikan keistimewaan bagi Hartoni. “Selain diizinkan membangun rumah di luar tembok, Hartoni juga dibiarkan memelihara 23 ekor sapi senilai Rp180 juta di dalam lapas. Belum lagi dua ekor kuda pacu yang juga di dalam lapas,” terangnya. “Kudanya sudah kita geser ke Surabaya. Sapinya masih di dalam dan akan kita uangkan dulu baru disita dananya,” jelasnya.

CILACAP — Tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dipimpin Direktur Narkotika Alami, Brigjen (Pol) Benny Mamoto, melakukan penggeledahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News