BNPT Upayakan UU Terorisme Akomodir Perspektif Penyintas

BNPT Upayakan UU Terorisme Akomodir Perspektif Penyintas
Gautama Wiranegara. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membuat terobosan brilian untuk lebih memajukan program penanggulangan terorisme di masa mendatang.

Program itu dibalut dalam sebuah kegiatan bertajuk Silaturahmi Kebangsaan (Satukan) NKRI yang menghadirkan para mantan napi terorisme dengan korban terorisme (penyintas).

Program itu adalah bagian dari upaya BNPT agar mantan napiter dan penyintas dapat difasilitas sesuai Nawacita Presiden Joko Widodo yaitu menghadirkan negara kepada setiap elemen bangsa.

 “Semoga dari acara ini bisa menjadi wadah untuk menyalurkan opini dan saran yang produktif kepada pemerintah. Masukan dari peserta pastinya cukup beragam sehingga membutuhkan kerja sama lintas sektoral terutama di bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan kesehatan. Karena itu kami akan menghadirkan beberapa menteri terkait di akhir acara ini,” ujar Sestama BNPT Gautama Wiranegara, Senin (26/2).

Khusus untuk penyintas, lanjut Gautama, pihaknya sangat paham bantuan medis, rehabilitasi psikologi, psikososial, kompensasi serta dukungan bagi keluarga yang meninggal dunia sangat dibutuhkan.

Karena itu, BNPT akan terus berupaya agar revisi UU Terorisme tidak hanya mengakomodir unsur penindakan dan pencegahan. Namun, juga mengakomodir perspektif para penyintas.

Mantan Direktur Kontra Separatis BIN ini menjelaskan, tak hanya mantan napiter dan penyintas yang dihadirkan dalam acara Satukan NKRI.

Pada puncak acara yang akan digelar Rabu (28/2), BNPT juga menghadirkan beberapa menteri terkait dan para pemimpin redaksi dari berbagai media nasional untuk memberikan masukan dan saran terkait upaya penanggulangan terorisme.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membuat terobosan brilian untuk lebih memajukan program penanggulangan terorisme di masa mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News