Bocoran Al Jazeera Panaskan Palestina

Deal dengan Israel, Fatah Khianati Rakyat

Bocoran Al Jazeera Panaskan Palestina
Bocoran Al Jazeera Panaskan Palestina
Menurut politikus senior Hamas itu, Fatah sudah mengkhianati rakyat Palestina. Sebab, selama ini rakyat ingin merdeka dan bebas dari pendudukan Israel. "Bekerja sama dengan Israel justru semakin menunjukkan keburukan Fatah. Mereka sepertinya tidak peduli lagi pada cita-cita Palestina untuk membebaskan Jerusalem Timur dari Israel dan membebaskan para tahanan politik," tegas Zuhri.

Dokumen rahasia itu, lanjut Zuhri, menjadi benang merah sikap "moderat" Fatah. Bertolak pada prinsip tersebut, Fatah menentang sikap radikal Hamas dan perlawanan militan-militan Kota Gaza serta Tepi Barat terhadap Israel. Selama ini, sebagai pemangku otoritas Palestina, suara Fatah-lah yang lebih banyak didengar masyarakat internasional. Akibatnya, dunia menempatkan Hamas sebagai tokoh antagonis.  

Hamas dan Fatah memang punya sejarah panjang konflik. Lebih-lebih setelah Hamas memenangi pemilu Palestina pada 2006. Kemenangan tersebut memaksa Fatah berbagi kekuasaan dengan Hamas. Karena itu, terciptalah pemerintahan persatuan pada 2007. Sayang, pemerintahan Hamas yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Ismail Haniya tidak diakui dunia.

Kesal karena diperlakukan tidak adil, Hamas lantas mengambil alih Gaza lewat kontak senjata. Pada Juni 2007 Hamas sukses menguasai Gaza dan mendepak seluruh politikus serta pasukan Fatah dari wilayah tersebut. Sejak saat itu Palestina seperti terbelah menjadi dua. Kubu Fatah yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas dan diakui dunia dan kubu Hamas yang hanya menguasai Gaza.

KOTA GAZA - Palestina kembali bergolak. Harakah Al Muqawamah Al Islamiyah (Hamas) menuduh Gerakan Fatah berkhianat terhadap rakyat Palestina. Gara-garanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News