Boediono Kecewa Kinerja Menteri ESDM

Boediono Kecewa Kinerja Menteri ESDM
Boediono Kecewa Kinerja Menteri ESDM
JAKARTA - Wakil Presiden Boediono menyatakan kecewa dengan kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan BP Migas lantaran target produksi minyak sebesar 970 ribu barel per hari (bph) tak kunjung tercapai. Menurut Wapres, rendahnya produksi minyak nasional bakal berdampak buruk pada keamanan pasokan bahan bakar, dan impor minyak jadi besar sehingga mengancam anggaran negara.

"Saya meminta BP Migas dan Departemen ESDM untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Kita harus bekerjasama dalam menanggulangi kendala-kendala yang menghambat produksi minyak nasional seperti unplanned shutdown" ujar Boediono saat membuka Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-35 di Jakarta, Rabu (18/5).

Dia mengatakan, masalah rendahnya produksi disebabkan eksplorasi yang menurun dalam beberapa tahun terakhir. Penghentian produksi juga dinilai masih tinggi. Akhirnya Indonesia masih harus mengimpor minyak. "Saya kurang senang dengan performa produksi minyak kita," tegasnya.

Semestinya, tambah Wapres, Indonesia bisa memproduksi minyak sebbesar 1,2 juta bph. Namun sayang, target itu belum juga terealisasi. Data BP Migas menunjukkan, pencapaian produksi dan lifting minyak baru mencapai 916 ribu bph. Ini masih sangat jauh sekali dengan target yang dipatok pada tahun ini, yakni 970 ribu bph.

JAKARTA - Wakil Presiden Boediono menyatakan kecewa dengan kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan BP Migas lantaran target

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News