Boleh Saja Impor Beras, Asal Tidak Jelang Musim Panen

Boleh Saja Impor Beras, Asal Tidak Jelang Musim Panen
Diskusi bulanan yang dihelat Iluni UI di Kampus UI Salemba, Jakarta, Kamis (18/1). Foto: Iluni UI

Di antaranya, juru bicara Iluni UI Eman Sulaeman Nasim, Guru Besar Pertanian Universitas Lampung (Unila) Bustanul Arifin,  Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI  Zaadit Taqwa, Ketua Umum Koperasi Pasar Induk  Beras Cipinang (KPIBC) Zulkifli Rasyid, dan pengurus Himpunan Alumni IPB Ali Fatoni.

Sementara itu,  Zulkifli mengaku sebagai orang pertama yang meneriakkan perlunya impor beras.

Pasalnya, stok di gudang-gudang beras sudah menipis. Stok yang tersisa hanya raskin dan rasta.

Di sisi lain, harga beras sudah mulai naik. Jika impor tidak dilakukan, konsumen akan kesulitan membeli besar. Selain itu, harga beras juga akan makin naik.

“Beras yang ada saat ini adalah beras premium (mahal) dan beras rasta. Bukan beras medium. Beras medium sudah langka. Perlu ditambah dengan impor. Yang penting, impor berasnya jangan dilakukan menjelang masa panen. Kalau tidak dilakukan impor beras Januari ini, stok beras sudah sangat menipis,” papar  Zulkifli.

Bustanul juga menyampaikan pendapat senada. Menurut dia, impor beras bukan hal yang tabu.

“Impor kali ini menjadi heboh karena tahun ini adalah tahun politik,” kata Bustanul.

Sementara itu, Fathoni menyesalkan sikap pemerintah yang terlambat melakukan impor.

Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) tidak mempermasalahkan rencana pemerintah mengimpor beras.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News