Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa Penuh?

Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa Penuh?
Perempuan mengandung. Foto: thebreastcancer

Nutrisi sendiri terdiri atas dua golongan, yakni makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) diperlukan tubuh dalam jumlah besar untuk memberikan tenaga secara langsung, dan berperan sebagai pembentuk sel dan organ janin atau bayi.

Sedangkan mikronutrien (vitamin dan mineral) diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh tetapi hanya dalam jumlah sedikit, dan berperan sebagai penunjang pertumbuhan janin atau bayi.

Agar kehamilan selalu lancar, pastikan menu makanan Anda selalu memiliki nutrisi lengkap yang komposisinya tepat sesuai dengan tahapan kehamilan.

Sebenarnya dari sisi medis, puasa selama kehamilan diperbolehkan, asalkan kebutuhan nutrisi dan cairan dapat dipenuhi pada saat di luar waktu puasa. Jika Anda yakin dapat makan dalam porsi yang besar saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur, maka puasa dapat dijalankan.

Pada prinsipnya harus dipertimbangkan keuntungan dan kerugian berpuasa selama kehamilan karena kondisi ibu hamil dan bayi yang dikandung berbeda-beda antar satu individu dengan individu lain.

Ada beberapa keadaan tertentu yang tidak memungkinkan puasa selama kehamilan, yaitu kehamilan berisiko. Apa itu kehamilan berisiko?

Sebuah kehamilan dianggap berisiko tinggi jika kehamilan pada usia terlalu muda atau terlalu tua, kehamilan kembar, kehamilan dengan adanya penyakit selama kehamilan (seperti hipertensi, gula darah, anemia), adanya pertumbuhan janin terhambat, atau kehamilan pada ibu dengan status gizi kurang/ buruk.

Dalam keadaan tersebut, sebaiknya ibu tidak berpuasa. Ibu dengan riwayat kehamilan berisiko sebelumnya juga harus ekstra hati-hati jika ingin puasa pada kehamilan ini.

Karena bagaimanapun, janin benar-benar bergantung pada ibunya seorang untuk mendapatkan zat-zat gizi yang diperlukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News