Bom Bunuh Diri di Urumqi, Teror Paling Mematikan di Xinjiang

Bom Bunuh Diri di Urumqi, Teror Paling Mematikan di Xinjiang
Aparat keamanan memberi isyarat kepada seorang fotografer untuk tidak mengambil gambar saat mereka berjaga-jaga setelah serangan bom menghantam pusat Kota Urumqi, Xinjiang, Jumat (23/5). Foto: Reuters.

jpnn.com - BEIJING - Teror bom bunuh diri yang terjadi di Urumqi, Ibukota Provinsi Xinjiang, Tiongkok pada Kamis pagi (22/5) dan menewaskan 31 orang dinilai sebagai serangan teroris paling mematikan.

Ini merupakan serangan bom bunuh diri kedua di Kota Urumqi kurun waktu tiga minggu. Peristiwa pertama terjadi akhir April, serangan teroris terjadi di sebuah stasiun kereta api yang menewaskan satu orang dan melukai 79 orang lainnya.

"Lima tersangka yang berpartisipasi dalam serangan teroris bom bunuh diri," tulis surat kabar resmi Partai Komunis Tiongkok seperti dilansir Reuters, Jumat (23/5).

Aparat setempat seperti dilaporkan surat kabar tersebut saat ini sedang menyelidiki siapa saja yang terlibat dalam teror di Xinjiang dan kemungkinan serangan serupa terjadi di kemudian hari.

Beberapa pihak mengatakan, kerusuhan di Xinjiang lebih disebabkan kebijakan tangan besi Tiongkok, termasuk pembatasan pada Islam serta budaya dan bahasa dari etnis Uighur. Namun hingga saat ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Kamis pagi di Urumqi.

Kepala Partai Utama di Xinjiang, Zhang Chunxian menyerukan semua kekuatan harus dikerahkan untuk menemukan pelaku serangan mematikan. Dia pun bertekad untuk membumihanguskan aksi terorisme yang mengacaukan Xianjiang selama ini.(ap/ris/jpnn)


BEIJING - Teror bom bunuh diri yang terjadi di Urumqi, Ibukota Provinsi Xinjiang, Tiongkok pada Kamis pagi (22/5) dan menewaskan 31 orang dinilai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News